Menu Posting

Sabtu, 14 Februari 2015

(ARTIKEL) Pengaruh Promosi Terhadap Kunjungan Perpustakaan

 Ditulis oleh: Elisa Yudini
 Mahasiswi Jurusan S1-Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Ar-Raniry.

Promosi perpustakaan merupakan forum pertukaran informasi antar organisasi dengan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk. Promosi perpustakaan juga merupakan usaha atau tindakan yang dilakukan untuk memberikan dorongan, pengalakan atau bantuan memajukan perpustakaan.  Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada  konsumen untuk memperoleh kepuasan. Promosi tidak bisa dipisahkan dari pemasaran, oleh karena promosi itu sendiri merupakan salah satu unsur bauran pemasaran. Dalam konteks perpustakaan, produk ini dapat berupa layanan jasa perpustakaan antara lain: layanan sirkulasi, layanan majalah, layanan referensi, layanan administrasi, layanan internet, layanan CD-Rom, layanan fotokopi, layanan skripsi, tesis, dan disertasi.
Kenapa promosi layanan perpustakaan itu perlu dilakukan. Mengapa ? karena kenyataan menunjukan bahwa bagitu rendahnya apresiasi nyata masyarakat terhadap perpustakaan. Promosi perpustakaan dilakukan supaya semua aktifitas yang berhubungan dengan jasa perustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh pengguna. Kenyataan menunjukkan bahwa apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat.
Sebagian besar masyarakat, termasuk guru, mengatakan bahwa perpustakaan adalah sebuah lembaga yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Akan tetapi, pernyataan itu masih sebatas slogan. Fakta menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana atau media belajar siswa masih sangat rendah. Banyak penyebab yang mempengaruhi, baik dari kondisi ekonomi, sosial, budaya, pengaruh media elektronik dan program pemasyarakatan dan program perpustakaan yang belum optimal. Untuk itu, perpustakaan harus lebih sering dan dengan sistematis melakukan promosi jasa layanan perpustakaan guna merangsang (memotivasi) pemakai potensial (orang-orang yang mungkin atau seharusnya memanfaatkan perpustakaan) untuk lebih tertarik menggunakan jasa layanan perpustakaan sebagai sumber belajar,
Dengan mempromosikan kelembagaan, koleksi, sistem dan jenis layanan, maka terjadilah proses pendekatan informasi kepada pengguna. Saat ini semua masyarakat membutuhkan informasi dan informasi itu sebagian ada di perpustakaan. Pengguna menjaditahu koleksi apa yang ada, pelayanan apa saja yang tersedia, sedangkan yang belum tahu atau tahu tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan akan mengenal kemudian tertarik untuk datang atau memanfaatkan, sehingga pengunjung bertambah, pemakaian bahan pustaka ataupun jasa layanan perpustakaan semakin tinggi.
            Tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalkan perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diproleh oleh pengguna perpustakaan. Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat mengetahui pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka lebih tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan. Ada beberapa sarana yang dapat digunakan untuk memamerkan atau memperpromosikan jasa perpustakaan, seperti nama dan logo, poster, media dan video, ceramah dan seminar, iklan, brosur , newsletter, terbitan khusus perpustakaan, seperti (buku panduan perpustakaan, kelender),  wisata perpustakaan, bazar, pemutaran film atau video dan berbagai kegiatan di perpustakaan seperti perlombaan (mewarnai, bercerita/dongeng, penelusuran informasi).

            Promosi perpustakaan untuk setiap jenis perpustakaan sesungguhnya mempunyai sasaran yang berbeda menurut ruang lingkup masyarakat yang dilayaninya, seperti:
1.      Perpustakaan Nasional
Sasaran promosi jenis perpustakaan ini mencakup masyarakat luas yang bersifat nasional bahkan internasional.
2.      Perpustakaan Khusus
Sasaran promosinya adalah masyarakat yang dilayani khusus, biasanya terbatas pada orang-orang dalam instansi sebagai badan induk perpustakaan.
3.      Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sasaran promosinya adalah mahasiswa, pengajar dan peneliti di perguruan tinggi tersebut.
4.      Pustakaan Sekolah
Sasarannya adalah murid dan guru disekolah tersebut.
5.      Perpustakaan Umum
Sasarannya adalah masyarakat luas yang tinggal atau kerja diseputaran perpustakaan tersebut.

Didalam melaksanakan kegiatan promosi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, diantarannya:
1.      Motivasi pemakai
Disisi perlu dikaji apakah sebenarnya yang dinginkan oleh pemakai perpustakaan kita. Seperti bentuk-bentuk informasi apa yang diinginkan, untuk keperluan apa mereka memerlukan informasi.
2.      Minat pemakai
Pengetahuan tentang minat pemakai akan membantu perpustakaan memberi informasi yang tepat kepada pengguna.
3.      Latar belakang
Selanjutnya latar belakang sosial, ekonomi dan pedidikan pemakai akan sangat membantu jika dapat diketahui secara umum.
Dari aspek komunikasi promosi perpustakaan merupakan senagai bentuk komunikasi yang meliputi tiga aspek yaitu memberitahu (to inform), mempengaruhi (to influence) dan memujuk/merayu (to persuade). Secara umum tujuan promosi perpustakaan, yaitu :
a)      Mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat
b)      Menanamkan pengertian tentang hakikat dan fungsi perpustakaan
c)      Menunjukkkan tata cara penggunaan perpustakaan
d)     Menempatkan perpustakaan sebagai dari kehidupan masyarakat pemakai
e)      Memberikan bimbingan dan pengarahan dalam praktek pendayagunaan perpustakaan
f)       Meningkatkan pengertian dan kualitas pendayagunaan perpustakaan.

REFERENSI

Mustafa, Badollahi. 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka

Qalyubi, Syihabuddin. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab

(ARTIKEL) Pemanfaatan Daging Lidah Buaya (Aloe Vera) Untuk Pembuatan Nata de Aloe

Ditulis oleh: Zakiyah Darajat
Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry


ABSTRAK

Nata de Aloevera adalah salah satu produk agroindustri berbahan dasar lidah buaya (Aloe Vera) yang sudah dikenal luas. Beberapa tujuan pengolahan lidah buaya yakni memperpanjang masa simpan, meningkatkan nilai tambah lidah buaya, dan diversifikasi produk. Telah dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan Lidah buaya (Aloe Vera) Untuk Pembuatan Nata De Aloevera yang bertujuan untuk  memanfaatkan daging lidah buaya (aloe vera) untuk pembuatan Nata De aloevera. Penelitian ini dilakukan di rumah pada tanggal 5 Januari 2015. Sampel diambil dari rumah kawan di Sibreh Kab. Aceh Besar secara acak yaitu sebanyak 2 helai. Lidah buaya dicuci terlebih dahulu, dikupas kulitnya dan diambil dagingnya , dipotong daging lidah buaya berbentuk kubus kemudian ditambahkan perasan air jeruk nipis dan  air kapur sebanyak 50 mL dan direndam selama 15 menit. Disaring daging lidah buaya hasil perendaman tadi dan dicuci daging lidah buaya tersebut dengan air bersih. Dimasukkan daging lidah buaya dalam panci, lalu ditambah gula pasir, daun pandan dan air sebanyak 200 mL dan dimasak campuran tersebut selama 15 menit. Nata De Aloe siap dihidangkan. Nata de aloe vera ini dapat dijadikan sebagai cemilan. Berdasarkan analisa pada nata de aloe menunjukkan bahwa nata de aloe vera dari segi warna, nata de aloe yang dihasilkan berwarna putih keoklatan. Dari segi rasa, nata de aloe yang dihasilkan tanpa rasa (daging lidah buaya murni). Produk yang tidak layak dikosumsi dapat diketahui dengan melihat kondisi produk, yang sudah mulai menggumpal serta adanya perubahan warna. Nata de aloe dapat menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes.

Kata Kunci : Daging lidah buaya, nata de aloe vera, dan diabetes

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Lidah buaya (Aloe vera)  merupakan jenis tumbuhan yang mudah sekali kita temukan dan juga salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi berbagai aneka makanan dan minuman. Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang dimanfaatkan adalah daging dari lidah buaya (Paimin, 2002). Lidah buaya ini mengandung komponen organik yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh kita. Ada beberapa zat yang terkandung dalam lidah buaya yaitu antakuinon dan kuinon yang memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik), Lignin/Selulose berfungsi menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit sehingga kulit terjaga kelembabannya, Acetylated Mannose merupakan imonositimulan yang kuat, berfungsi meningkatkan sistem imun yang merangsang antibody. Gel lidah buaya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan luka bakar dan memberikan lapisan pelindung serta mempercepat tingkat penyembuhan, Aloin menyebabkan usus besar berkontraksi sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat (Laxative).[1]
Lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit yaitu: mengatasi jerawat, mengatasi ambien, mengatasi rematik, obat diabetes, radangan sendi, asma, bermanfaat bagi pencernaan, obat pencahar, dan membantu penyembuhan pasca operasi, selain memiliki keuntungan pengobatan, lidah buaya juga dikenal sebagai sumber vitamin B12 dan banyak mengandung banyak material penting bagi proses pertumbuhan dan fungsi sistem tubuh. Sejumlah penelitian diseluruh dunia menunjukkan lidah buaya merupakan tonic bagi sistem kekebalan , membantu mencegah berbagai jenis penyakit termasuk infeksi dan bahkan kanker dan HIV.[2] Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari lidah buaya, namun sayangnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap lidah buaya masih kurang apalagi konsumsi dalam bentuk makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena masyarakat enggan dalam mengolahnya, serta belum terbiasa dengan rasanya. Makanan dan minuman olahan dari lidah buaya yang banyak beredar di pasaran berupa nata de aloeveera, dodol dan jus. Kondisi tersebut merupakan peluang untuk menambah keanekaragaman produk minuman yang dijual di pasaran dengan menggembangkan usaha produksi minuman serbuk instant lidah buaya.
Dewasa ini produk berbahan baku alami semakin disukai masyarakat bahkan di luar negeri telah menjadi trend di masyarakat luas.[3] Di negara beriklim tropis seperti di Indonesia, bahan baku alami yang dapat dibuat produk makananan yang memenuhi aspek-aspek gizi mudah didapatkan Karena di negara Indonesia, berbagai macam tanaman yang mengandung unsur gizi cukup tersedia, misalnya tanaman lidah buaya
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun untuk mengobati berbagai penyakit sehingga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan industri farmasi. Sejak tahun 1988 tanaman lidah buaya mulai diolah menjadi berbagai aneka makanan dan minuman segar seperti: koktail, bubur, dodol, dan selai. Pada tahun 1990 petani di Kalimantan Barat mulai memanfaatkan lidah buaya secara komersial sebagai bahan minuman. Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang dimanfaatkan adalah daging dari lidah buaya karena lidah buaya ini mengandung komponen organik yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh kita. Komponen yang terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5 % dengan total padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,67%, karbohidrat 0,043%, protein 0,038%, vitamin A 4,594% IU, dan vitamin C 3,476 mg.
Produk makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat ini beraneka ragam mulai dari jenis, citarasa dan bahan pembuatnya. Hal tersebut membuat para produsen bersaing untuk membuat inovasi dalam menghasilkan produknya. Usaha produsen dalam memproduksi makanan disambut oleh para konsumen, dengan dikonsumsinya makanan-makanan yang tersedia di pasaran. Salah satu usaha untuk meningkatkan prduksi dari makanan adalah adanya makanan berserat, yang bisa dikonsumsi sebagai minuman diet. Nata merupakan makanan berkalori rendah, tidak beracun, sehingga sangat baik dikonsumsi untuk orang-orang yang sedang diet rendah kalori.
Pengolahan lidah buaya menjadi makanan berserat sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah terhadap pengembangan industri terutama lidah buaya yang mutlak diperlukan untuk mengantisipasi berkembangnya sektor hulu dan difersifikasi produk olahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.[4]
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis ingin membuat olahan minuman yang berasal dari daging lidah buaya yang bermanfaat untuk kesehatan. Mengingat di Aceh banyak masyarakat yang mengidap penyakit Diabetes Millitus , daging lidah buaya dapat menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes,  sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pemanfaatan Daging Lidah Buaya (Aloe Vera) Untuk Pembuatan Nata De Aloe.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah proses pemanfaatan daging lidah buaya (aloe vera) untuk pembuatan Nata De aloe.

C.  Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daging lidah buaya (aloe vera) untuk pembuatan Nata De aloe



D.  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.    Manfaat bagi peneliti menambah pengetahaun dan wawasan tentang pemanfaatan lidah buaya (aloe vera) untuk pembuatan Nata De aloe.
2.    Manfaat bagi pembaca memberi informasi untuk menambah ilmu pengetahuan
3.     Manfaat bagi masyarakat bahwa tanaman lidah buaya (aloe vera) tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai obat, namun lidah buaya juga bisa dimanfaatkan sebagai minuman Nata Dealoe.
E.  Penjelasan istilah
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami judul kolokium ini, oleh karena itu penulis mendefinisikan istilah-istilah penting yang menjadi kajian utama dalam kolokium ini. Adapun istilah-istilah penting tersebut adalah :
1.    Pembuatan adalah pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi.
2.    Lidah buaya adalah tanaman yang berduri yang berasal dari daerah kering dibenua Afrika. Tumbuhan ini tumbuh ditempat yang berhawa panas atau ditanam dipot dan perkarangan rumah sebagai tanaman hias.
3.    Nata de aloe  adalah nata yang terbuat dari bahan baku aloe vera (lidah buay



BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.  Tanaman Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya dalam bahasa latin adalah Aloe barbadensis Milleer, merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah kering dibenua Afrika. Tanaman lidah buaya ini dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.[5]
 Adapun taksonomi lidah buaya dapat dilihat di bawah ini
a.         Kingdom            : Plantae
b.        Ordo                  : Asparagales
c.         Division             : Magnoliophyta
d.        Kelas                  : Liliopsida
e.         Familia               : asphodelaceae
f.         Genus                 : Aloe
g.        Spesies               : Aloe vera L[6]
Aloe atau lidah buaya berasal dari Afrika, Aloe berarti “senyawa pahit yang bersinar”. Namun aloe berasal dari bahasa arab alloeh (pahit), karena cairan di dalam daunnya terasa pahit, tanaman ini telah lama dijuluki sebagai tanaman obat. Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai hidup ditempat kering. Batang tanman pendek, mempunyai daun yang melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga berbentuk lonceng 
Tumbuhan ini menyerupai kaktus, bagian dalamnya bening, bersifat getah dan tepi daun bergerigi. Lidah buaya termasuk suku Liliaceace. Liliaceace diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan dikelompokkan lagi menjadi leboh kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi keseluruhan dunia. Tanaman lidah buaya dapat tumbuh didaerah kering seperti Afrika, amerika dan Asia. Hal ini dikarenakan lidah buaya dapat menutup stomatanya sampai rapat pada musim kemarau untuk melindungi kehilangan air dari daunnya.
Lidah buaya juga dapat tumbuh daerah beriklim dingin. Tanaman lidah buaya juga termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi tumbuha tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM (crassulance acid metabolisme) dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari, stomata atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk. Pada malam hari udara yang dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari memberi keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh tanaman, sehingga air yang berada didalam tubuh daunnya dapat dipertahankan. Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam didaerah basah dengan curahhujan tinggi, mudah terserang cendawan ; terutama fusarium sp. Yang menyerang pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidaya tanaman lidah buaya relatif mudah dan relatif tidak membutuhkan


tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm. Lidah buaya mempunyai sistem penakaran yang sangat pendek dengan akar serabut yag panjang bisa mencapai 30-40cm. Tanaman lidah buaya (Aloe Vera) dikenal dengan tumbuhan yang mengandung cairan dalam bentuk gel, komponen penyusun gelnya dilaporkan oleh peneliti yaitu antara lain seperti : alkaloid, flavonoid, steroid, dan saponin. Senyawa yang banyak terdapat dalam gel lidah buaya yaitu senyawa saponin dan alkaloid
Menurut hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat layaknya enzim, asam amino, mineral, vit, polisakarida dan komponen lain yang amat berguna untuk kesehatan. Lidah buaya bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan menolong sistem pergantian sel. [7]
Lidah buaya dikenal dengan sebutan the miracle plan (tanaman ajaib), karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit (Plasket, 2000; Sumarno, 2002). Bahan aktif yang dikandungnya antara lai adalah aloin, glukomannan, acemannan, aloe-emodin, aloenin, folocin, asam sinamat, yang memiliki efek farmakologi sebagai anti radang, anti pecahar, anti diabetes, anti kanker, anti inflamatori, dan anti bakteri.[8]
Di negara-negara Benua Amerika, Australia, dan juga Eropa, sekarang ini lidah buaya juga sudah digunakan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan. Lidah (Aloe vera) buaya memiliki kandungan semua jenis vitamin (Kecuali vitamin D), mineral yang dibutuhkan untuk fungsi enzim, saponin yang berperan sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 type asam amino. Dalam pemakaiannya untuk perawatan kulit, Aloe Vera bisa menghilangkan jerawat pada muka, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka, dan bisa mengurangi peradangan dan serta perbaikan dan juga peremajaan kulit.
Dengan bermacam manfaat yang terdapat dalam lidah buaya, pemakaiannya kurang maksimal oleh penduduk yang cuma memanfaatkannya hanya untuk penyubur rambut. Lidah buaya di kenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan vitaminya (kecuali vitamin D). Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa di manfaatkan untuk menyembuhkan penyakit, misalnya saja untuk Obat cacing, Penyembuh Luka bakar, Obat Bisul, Luka bernanah, Amandel, Sakit mata, Keseleo dan, Kosmetik, serta Jerawa. Lidah buaya tidak hanya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik atau menyembuhkan penyakit, tetapi juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan, minuman, atau cemilan.
A.  Nata De Aloe
Lidah buaya umumnya diolah menjadi bahan baku farmasi ataupun kosmetika, namun lidah buaya sebenarnya juga dapat digunakan sebagai bahan makanan alternatif yaitu dalam pembuatan nata de aloe  yang rasanya enak dan kenyal. Apalagi hampir semua kalangan baik dari anak-anak sampai orang tua menyukai makanan kenyal ini karena sangat sesuai bagi kita yang tinggal di daerah tropis karena nata de coco dapat menyegarkan tenggorokan saat musim.


BAB III
METEODELOGI PENELITIAN
A.  Lokasi dan Jadwal kegiatan Percobaan
Penelitian ini dilaksanakan di rumah Jln. Lingkar kampus Lrg. Gajah Rukoh, Darussalam, B. Aceh pada tanggal 3 januari 2015, dari jam11.40 sampai 12.45 wib
B.  Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah daun lidah buaya yang berasal dari perkarangan rumah kawan yang beralamat di Sibreh kab. Aceh Besar.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun lidah buaya yang diambil secara acak sebayak 2 helai.
C.  Prosedur Kerja
1.     Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pisau, kompor, panci, batang pengaduk. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lidah buaya, jeruk nipis, air kapur, gula pasir, daun pandan, air
2.     Prosedur kerja
a.       Cuci daun lidah buaya terlebih dahulu.
b.      kupas daun lidah buaya dan ambil dagingnya yang bening
c.       Potonglah daging lidah buaya berbentuk kubus atau sesuai selera.
d.      Tambah perasan air jeruk nipis dan aduk sampai  merata.
e.       Tambahkan air kapur sebanyak 50 mL selama 15 menit.
f.       Saring daging lidah buaya hasil perendaman tadi, lalu cucilah daging tersebut dengan air bersih.
g.      Masukkan daging lidah buaya dalam panci, lalu ditambah gula pasir, daun pandan dan air sebanyak 200 mL.
h.      Masak campuran tersebut selama 15 menit.
i.        Nata de aloe  siap dinikmati dan dapat disajikan dengan air sirup.
D.  Rancangan Penelitian
Poses Pembuatan Nata De Aloe Vera
  • Daging Lidah Buaya:
Dicuci terlebih dahulu
Dikupas dan diambil daging yang bening
  • Daging Lidah Buaya:                                                                                                 
Dipotong berbentuk kubus
Ditambah perasan air jeruk nipis
Ditambahkan air kapur sebanyak 50 ml
Direndam selama 15 menit
  • Disaring daging lidah buaya hasil perendaman tadi dan dicuci dengan air bersih
  • Daging Lidah Buaya menjadi tidak berlendir, agak sekit mengeras dan berwarna agak sedikit kecoklatan
  • Daging Lidah Buaya menjadi tidak berlendir, agak sekit mengeras dan Dimasukkan dalam panci
  • Panci
   Dimasukkan daging lidah buaya
   Ditambahkan gula pasir dan daun panda
   Ditambahkan air sebanyak 200 ml
   Dimasak campuran tersebut
·       Nata De Aloe                                                                           
Nata De Aloe siap disajikan
Dapat pula disajikan dengan sirup                                                                          



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil penelitian
1.      Sebelum Pengamatan
Lidah buaya berbentuk gel tidak berwarna
Air berbentuk gel tidak berwarna
1.      Setelah pengamatan
a.     Daging lidah buaya ditambahkan jeruk nipis dan air kapur berubah warna menjadi agak sedikit kecoklatan.
b.    Daging lidah buaya yang telah direndam selama 15 menit menjadi sedikit berbuih, tidak berlendir lagi dan daging lidah buaya agak sedikit mengeras dari sebelumnya.
c.     Air kapur dan jeruk nipis sangat berperan dalam membuang lendir yang banyak, dan juga dapat membuat daging lidah buaya agak sedikit mengeras dari sebelumnya.
A.  Pembahasan
Ternyata tanaman lidah buaya dapat dijadikan sebagai bahan alternatif pembuatan nata de aloe. Pasalnya daging lidah buaya memiliki struktur yang kenyal seperti gel sehingga mudah diolah menjadi nata de aloe yang berbentuk jelly. Jelly merupakan makanan yang berbentuk semi padat, yang memiliki bau, rasa, warna dan tekstur yang normal dengan penambahan gula dan bahan tambahan makanan seperti pemanis buatan, pewarna tambahan dan pengawet.[9] Lidah buaya yang digunakan sebagai bahan pembuatan nata de aloe ternyata mengandung kadar gizi yang tinggi dan ternyata rasanya enak seperti layaknya nata de coco pada umumnya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dan melakukan percobaan secara langsung. Berdasarkan pengumpulan data dan hasil percobaan tersebut diperoleh kesimpulan yang menunjukkan bahwa daging lidah buaya dapat dijadikan bahan alternatif pembuatan nata de aloe dan rasanya kenyal. Pembuatan nata de aloe dari daging lidah buaya ini tidak terlalu rumit dan dibuat mengunakan peralatan yang sederhana sehingga memungkinkan masyarakat dapat mengolah sendiri, tanpa harus membeli nata de aloe di swalayan yang relatif harganya cukup mahal. Proses pembuatan nata de aloe yang bahan- bahannya sangat mudah diperoleh di kehidupan sehari- hari serta tidak memerlukan biaya yang mahal, praktis dan simpel. Bahan yang digunakan dalam pembuatan mata de aloe adalah daging lidah buaya, air kapur sirih, gula pasir, air, dan daun pandan.
Jika masyarakat cuikup kreatif maka olahan tersebut dapat dijadikan peluang usaha yang cukup menjajikan. Lidah buaya yang mengandung enzim, asam amino, mineral vitamin, polisakarida dam tentunya rendah kalori dapat dijadikan makanan yang baik untuk orang yang sedang melakukan diet karena nata de coco lidah buaya ini tidak menimbulkan kegemukan bagi tubuh. Berdasarkan analisa pada nata de aloe vera adalah : (1),  Segi warna, nata de aloe vera yang dihasilkan berwarna putih kecoklatan sehingga cukup menarik,
(2), Segi rasa, nata de aloe vera yang dihasilkan tanpa rasa (daging lidah buaya murni). Rasa dari produk masih belum memuaskan dan masih belum bisa menyaingi rasa minuman lain yang beredar di pasaran. Hal ini disebabkan karena lidah buaya mempunyai ciri tidak mempunyai kekuatan rasa atau tidak berasa. Penyimpangan yang mungkin terjadi pada produk akhir adalah pada rasa dan warna.[10] Ini disebabkan kurangnya kontrol terhadap besar kecilnya api. Api yang terlalu besar menyebabkan warna produk menjadi coklat tua dan rasanya pahit, (3), Kandungan zat, untuk kandungan zat dari produk nata de aloe penulis belum melakukan uji kimiawi untuk menganalisa kadar air, kadar abu, ataupun penentuan tanggal kadaluwarsa yang tepat. Hal ini disebabkan mahalnya harga jasa analis dan tidak tersedianya dana untuk analisis tersebut. Produk yang tidak layak dikonsumsi dapat diketahui dengan melihat kondisi produk, yang sudah mulai menggumpal serta adanya perubahan warna.
Penulis juga menyebutkan bahwa Aloe Vera dapat berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan glikogen hati yaitu dengan meningkatkan aktivitas sel β pankreas dalam menstimulasi biosintesis dan sekresi insulin.[11] Aloe Vera juga membantu memperbaiki toleransi glukosa dengan menurunkan glukosa-6-fosfat dan fruktosa-1,6biosfat serta meningkatkan bexonkinase sehingga menghambat produksi glukosa yang berasal dari hepar dan meningkatkan ambilan glukosa otot.[12]
Berdasarkan teori diatas benar bahwa nata de aloe  tidak hanya dapat dijadikan sebagai cemilan, akan tetapi nata de aloe juga sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama bagi penderita diabetes. Dengan mengkomsumsi nata de aloe vera dapat mengurangi kadar glukosa pada penderita penyakit diabetes.



2.    Nata de aloe sangat cocok bagi orang yang sedang melaksanakan diet karena rendah kalori sehingga tidak menimbulkan kegemukan pada tubuh
3.    Nata de aloe dapat menurunkan kadar glukosa sehingga sangat baik dikonsumsi bagi penderita penderita diabetes.
4.    Pembuatan nata de aloe dari daging lidah buaya ini tidak terlalu rumit dan dibuat mengunakan peralatan yang sederhana .
B.  SARAN
                  1.     Semoga kedepan peneliti yang ingin meneliti tentang pembuatan nata de aloe, diharapkan peneliti dapat menambah rasa dalam nata de aloe sehingga dapat menjadikan nata de aloe lebih enak, lebih unggul dari pada nata coco dan minuman lainnya
                  2.     Lidah buaya selain dapat diolah menjadi Nata De Aloe, juga dapat diolah menjadi sari lidah buaya serbuk
                  3.     Semoga dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan lidah buaya
DAFTAR PUSTAKA
Aminah Asngad. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe Vera) Menjadi Produk Makanan Berserat Dengan Penambahan Berbagai Jenis Gula (Surakarta : 2008) Vol. 9, No. 2, 2008: 144 - 155
Helal EGE, Mohammad HAH, Ashraf MM and Anwar A. Effect of A. Vera extract on some physiological parameters in diabetic albino rats. The Egyptian Journal Of Hospital Medidicine 2013; 12 : 61
Itrat Malik, ALOE VERA: A REVIEW OF ITS CLINICAL EFTECTIVENESS. National Institute of Unnani, Bangalore : India. Pharm, 2013,4 (8)
Rajasekaran S, Sivagnaman K, Subramanian S. Antioxidant effect of A. Vera leaf gel extract in stretozotocin diabetes in rats. Pahamacol; 2005. Rep. 57:6
Sari Laila, Optimalisasi Media untuk Jumlah Daun dan Multiplikasi Tunas Lidah Buaya (Aloe vera) dengan Pemberian BAP dan Adenin. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) : Bogor. B I O D I V E R S I T A S, Volume 6, Nomor 3.
Setiawan, D. Atlas Tumbuhan Organik Indonesia, (Jakarta : Erlangga)
Wahjono, E dan Koesnandar, 2001. Mengembangkan Lidah Buaya secara Intensif. Jakarta: Balai Pengkajian Bioteknologi. BPPT dengan Agro Media Pustaka.
Wahyuni Retno Tri . PMKM . Usaha Minuman Sehat Sari Lidah Buaya Serbuk Siap Seduh Sebagai Alternatif Pengobatan Alami. (Surabaya : 2004)
http://www.satwa.net/556/lidah-buaya-ciri-ciri-manfaat-dan-klasifikasi-lidah-buaya.html  (Diakses pada Tanggal 13-1-2015 j1m 10.55)



[1] Wahyuni Retno Tri . PMKM . Usaha Minuman Sehat Sari Lidah Buaya Serbuk Siap Seduh Sebagai Alternatif Pengobatan Alami. (Surabaya : 2004) hal 1-2
[2] Ibid hal : 2
               
[3]Wahjono, E dan Koesnandar, 2001. Mengembangkan Lidah Buaya secara Intensif. Jakarta: Balai Pengkajian Bioteknologi. BPPT dengan Agro Media Pustaka. hal : 5
[4] Aminah Asngad. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe Vera)
Menjadi Produk Makanan Berserat Dengan Penambahan Berbagai Jenis Gula (Surakarta : 2008) Vol. 9, No. 2, 2008: 144 - 155
[5]  Setiawan, D. Atlas Tumbuhan Organik Indonesia, (Jakarta : Erlangga)hal. 45.
[6] Itrat Malik, ALOE VERA: A REVIEW OF ITS CLINICAL EFTECTIVENESS. National Institute of Unnani, Bangalore : India. Pharm, 2013,4 (8) hal. 75
[7]http://www.satwa.net/556/lidah-buaya-ciri-ciri-manfaat-dan-klasifikasi-lidah-buaya.html  (Diakses pada Tanggal 13-1-2015 j1m 10.55)
[8] Sari Laila, Optimalisasi Media untuk Jumlah Daun dan Multiplikasi Tunas Lidah Buaya (Aloe vera) dengan Pemberian BAP dan Adenin. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) : Bogor. B I O D I V E R S I T A S, Volume 6, Nomor 3. Hal . 178
[10] Ibid hal 5
[11]Sukma Pertiwi Putri dikutip dari  Helal EGE, Mohammad HAH, Ashraf MM and Anwar A. Effect of A. Vera extract on some physiological parameters in diabetic albino rats. The Egyptian Journal Of Hospital Medidicine 2013; 12 : 61
[12]  Ibid  dikutip dari Rajasekaran S, Sivagnaman K, Subramanian S. Antioxidant effect of A. Vera leaf gel extract in stretozotocin diabetes in rats. Pahamacol; 2005. Rep. 57:6