Ditulis oleh: Zakiyah Darajat
Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry
ABSTRAK
Nata de Aloevera adalah salah satu produk agroindustri
berbahan dasar lidah buaya (Aloe Vera) yang sudah dikenal luas. Beberapa
tujuan pengolahan lidah buaya yakni memperpanjang masa simpan, meningkatkan
nilai tambah lidah buaya, dan diversifikasi produk. Telah
dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan Lidah buaya (Aloe Vera) Untuk
Pembuatan Nata De Aloevera yang bertujuan untuk
memanfaatkan daging lidah buaya (aloe vera) untuk pembuatan Nata
De aloevera. Penelitian ini
dilakukan di rumah pada tanggal 5 Januari 2015. Sampel diambil dari rumah kawan
di Sibreh Kab. Aceh Besar secara acak yaitu sebanyak 2 helai. Lidah buaya
dicuci terlebih dahulu, dikupas kulitnya dan diambil dagingnya , dipotong
daging lidah buaya berbentuk kubus kemudian ditambahkan perasan air jeruk nipis
dan air kapur sebanyak 50 mL dan
direndam selama 15 menit. Disaring daging lidah buaya hasil perendaman tadi dan
dicuci daging lidah buaya tersebut dengan air bersih. Dimasukkan
daging lidah buaya dalam panci, lalu ditambah gula pasir, daun pandan dan air
sebanyak 200 mL dan dimasak campuran tersebut selama 15 menit. Nata De Aloe
siap dihidangkan. Nata de aloe vera ini dapat dijadikan sebagai cemilan.
Berdasarkan analisa pada nata de aloe menunjukkan bahwa nata de aloe vera dari
segi warna, nata de aloe yang dihasilkan berwarna putih keoklatan. Dari segi
rasa, nata de aloe yang dihasilkan tanpa rasa (daging lidah buaya murni).
Produk yang tidak layak dikosumsi dapat diketahui dengan melihat kondisi
produk, yang sudah mulai menggumpal serta adanya perubahan warna. Nata de aloe
dapat menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes.
Kata
Kunci : Daging lidah buaya, nata de aloe vera, dan diabetes
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan jenis tumbuhan yang mudah sekali
kita temukan dan juga salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi berbagai
aneka makanan dan minuman. Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang
dimanfaatkan adalah daging dari lidah buaya (Paimin, 2002). Lidah buaya ini
mengandung komponen organik yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh
kita. Ada beberapa zat yang terkandung dalam lidah buaya yaitu antakuinon dan
kuinon yang memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgetik), Lignin/Selulose
berfungsi menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit sehingga
kulit terjaga kelembabannya, Acetylated Mannose merupakan imonositimulan
yang kuat, berfungsi meningkatkan sistem imun yang merangsang antibody.
Gel lidah buaya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan luka bakar dan
memberikan lapisan pelindung serta mempercepat tingkat penyembuhan, Aloin menyebabkan
usus besar berkontraksi sehingga bersifat sebagai pencahar yang kuat (Laxative).
Lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk
menyembuhkan beberapa jenis penyakit yaitu: mengatasi jerawat, mengatasi ambien,
mengatasi rematik, obat diabetes, radangan sendi, asma, bermanfaat bagi
pencernaan, obat pencahar, dan membantu penyembuhan pasca operasi, selain
memiliki keuntungan pengobatan, lidah buaya juga dikenal sebagai sumber vitamin
B12 dan banyak mengandung banyak material penting bagi proses
pertumbuhan dan fungsi sistem tubuh. Sejumlah penelitian diseluruh dunia
menunjukkan lidah buaya merupakan tonic bagi sistem kekebalan , membantu
mencegah berbagai jenis penyakit termasuk infeksi dan bahkan kanker dan HIV.
Meskipun banyak manfaat yang dapat diperoleh dari lidah buaya, namun sayangnya
tingkat konsumsi masyarakat terhadap lidah buaya masih kurang apalagi konsumsi
dalam bentuk makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena masyarakat enggan
dalam mengolahnya, serta belum terbiasa dengan rasanya. Makanan dan minuman
olahan dari lidah buaya yang banyak beredar di pasaran berupa nata de aloeveera,
dodol dan jus. Kondisi tersebut merupakan peluang untuk menambah keanekaragaman
produk minuman yang dijual di pasaran dengan menggembangkan usaha produksi
minuman serbuk instant lidah buaya.
Dewasa ini produk berbahan baku
alami semakin disukai masyarakat bahkan di luar negeri telah menjadi trend di
masyarakat luas.
Di negara beriklim tropis seperti di Indonesia, bahan baku alami yang dapat
dibuat produk makananan yang memenuhi aspek-aspek gizi mudah didapatkan Karena
di negara Indonesia, berbagai macam tanaman yang mengandung unsur gizi cukup
tersedia, misalnya tanaman lidah buaya
Lidah buaya (Aloe vera)
merupakan tanaman fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat
dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun untuk mengobati berbagai penyakit
sehingga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan industri farmasi. Sejak
tahun 1988 tanaman lidah buaya mulai diolah menjadi berbagai aneka makanan dan
minuman segar seperti: koktail, bubur, dodol, dan selai. Pada tahun 1990 petani
di Kalimantan Barat mulai memanfaatkan lidah buaya secara komersial sebagai
bahan minuman. Pada pembuatan makanan dan minuman tersebut yang dimanfaatkan
adalah daging dari lidah buaya karena lidah buaya ini mengandung komponen
organik yang dapat digunakan sebagai nutrisi pada tubuh kita. Komponen yang
terkandung dalam lidah buaya sebagian besar adalah air yang mencapai 99,5 %
dengan total padatan terlarut hanya 0,49%, lemak 0,67%, karbohidrat 0,043%,
protein 0,038%, vitamin A 4,594% IU, dan vitamin C 3,476 mg.
Produk makanan yang dikonsumsi oleh
masyarakat saat ini beraneka ragam mulai dari jenis, citarasa dan bahan
pembuatnya. Hal tersebut membuat para produsen bersaing untuk membuat inovasi
dalam menghasilkan produknya. Usaha produsen dalam memproduksi makanan disambut
oleh para konsumen, dengan dikonsumsinya makanan-makanan yang tersedia di
pasaran. Salah satu usaha untuk meningkatkan prduksi dari makanan adalah adanya
makanan berserat, yang bisa dikonsumsi sebagai minuman diet. Nata merupakan
makanan berkalori rendah, tidak beracun, sehingga sangat baik dikonsumsi untuk
orang-orang yang sedang diet rendah kalori.
Pengolahan lidah buaya menjadi
makanan berserat sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah terhadap
pengembangan industri terutama lidah buaya yang mutlak diperlukan untuk
mengantisipasi berkembangnya sektor hulu dan difersifikasi produk olahan yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Berdasarkan latar belakang yang
telah dikemukakan diatas, penulis ingin membuat olahan minuman yang berasal
dari daging lidah buaya yang bermanfaat untuk kesehatan. Mengingat di Aceh
banyak masyarakat yang mengidap penyakit Diabetes Millitus , daging
lidah buaya dapat menurunkan kadar glukosa pada penderita diabetes, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Pemanfaatan Daging Lidah Buaya (Aloe Vera) Untuk
Pembuatan Nata De Aloe.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu bagaimanakah proses pemanfaatan daging lidah buaya (aloe
vera) untuk pembuatan Nata De aloe.
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan daging lidah buaya (aloe
vera) untuk pembuatan Nata De aloe
D. Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1.
Manfaat bagi peneliti menambah pengetahaun dan wawasan tentang pemanfaatan
lidah buaya (aloe vera) untuk pembuatan Nata De aloe.
2.
Manfaat bagi pembaca memberi informasi untuk menambah ilmu
pengetahuan
3.
Manfaat bagi masyarakat
bahwa tanaman lidah buaya (aloe vera) tidak hanya dapat dimanfaatkan
sebagai obat, namun lidah buaya juga bisa dimanfaatkan sebagai minuman Nata
Dealoe.
E.
Penjelasan istilah
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami judul kolokium ini,
oleh karena itu penulis mendefinisikan istilah-istilah penting yang menjadi
kajian utama dalam kolokium ini. Adapun istilah-istilah penting tersebut adalah
:
1.
Pembuatan adalah pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi.
2.
Lidah buaya adalah tanaman yang berduri yang berasal dari daerah
kering dibenua Afrika. Tumbuhan ini tumbuh ditempat yang berhawa panas atau
ditanam dipot dan perkarangan rumah sebagai tanaman hias.
3.
Nata de aloe adalah nata
yang terbuat dari bahan baku aloe vera (lidah buay
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.
Tanaman Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya dalam bahasa latin adalah Aloe barbadensis
Milleer, merupakan tanaman berduri yang berasal dari daerah kering dibenua
Afrika. Tanaman lidah buaya ini dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun yang
lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.
Adapun taksonomi lidah buaya
dapat dilihat di bawah ini
a.
Kingdom : Plantae
b.
Ordo :
Asparagales
c.
Division :
Magnoliophyta
d.
Kelas :
Liliopsida
e.
Familia :
asphodelaceae
f.
Genus : Aloe
Aloe atau lidah buaya berasal dari Afrika, Aloe berarti
“senyawa pahit yang bersinar”. Namun aloe berasal dari bahasa arab alloeh
(pahit), karena cairan di dalam daunnya terasa pahit, tanaman ini telah lama
dijuluki sebagai tanaman obat. Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah,
tergolong tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai hidup ditempat kering.
Batang tanman pendek, mempunyai daun yang melingkar (roset). Panjang daun
40-90cm, lebar 6-13cm, dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun,
serta bunga berbentuk lonceng
Tumbuhan ini menyerupai kaktus, bagian dalamnya bening, bersifat
getah dan tepi daun bergerigi. Lidah buaya termasuk suku Liliaceace. Liliaceace
diperkirakan meliputi 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan
dikelompokkan lagi menjadi leboh kurang 12 anak suku. Daerah distribusinya
meliputi keseluruhan dunia. Tanaman lidah buaya dapat tumbuh didaerah kering
seperti Afrika, amerika dan Asia. Hal ini dikarenakan lidah buaya dapat menutup
stomatanya sampai rapat pada musim kemarau untuk melindungi kehilangan air dari
daunnya.
Lidah
buaya juga dapat tumbuh daerah beriklim dingin. Tanaman lidah buaya juga
termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air, karena dari segi fisiologi
tumbuha tanaman ini termasuk jenis tanaman CAM (crassulance acid metabolisme)
dengan sifat tahan kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari, stomata
atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk. Pada malam hari udara
yang dingin, uap air tersebut berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam
hari memberi keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari tubuh
tanaman, sehingga air yang berada didalam tubuh daunnya dapat dipertahankan.
Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam didaerah basah dengan curahhujan
tinggi, mudah terserang cendawan ; terutama fusarium sp. Yang menyerang
pangkal batangnya, sementara itu dari segi budidaya tanaman lidah buaya relatif
mudah dan relatif tidak membutuhkan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcPZWf8lH3Xv2hJRhUjst-lnJzrfLWZyDiqCTR1wV2A7QVU1PitkTYh46bfETYCxh1eqq7ckhvg6vjdIh1kjTVNrDIL5ga8Z9lHv8vFWppBt4jwT6QXDeGnGku17_zqovEFEJWP9Y4JHo/s1600/Lidah+Buaya.jpg)
tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm. Lidah
buaya mempunyai sistem penakaran yang sangat pendek dengan akar serabut yag
panjang bisa mencapai 30-40cm. Tanaman lidah buaya (Aloe Vera) dikenal
dengan tumbuhan yang mengandung cairan dalam bentuk gel, komponen penyusun
gelnya dilaporkan oleh peneliti yaitu antara lain seperti : alkaloid,
flavonoid, steroid, dan saponin. Senyawa yang banyak terdapat dalam gel lidah
buaya yaitu senyawa saponin dan alkaloid
Menurut hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat layaknya
enzim, asam amino, mineral, vit, polisakarida dan komponen
lain yang amat berguna untuk kesehatan. Lidah buaya bermanfaat sebagai anti
inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan menolong sistem pergantian sel.
Lidah buaya dikenal dengan sebutan the miracle plan (tanaman
ajaib), karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit (Plasket, 2000;
Sumarno, 2002). Bahan aktif yang dikandungnya antara lai adalah aloin,
glukomannan, acemannan, aloe-emodin, aloenin, folocin, asam sinamat, yang
memiliki efek farmakologi sebagai anti radang, anti pecahar, anti diabetes,
anti kanker, anti inflamatori, dan anti bakteri.
Di negara-negara Benua Amerika, Australia, dan juga Eropa, sekarang ini
lidah buaya juga sudah digunakan sebagai bahan baku industri makanan dan
minuman kesehatan. Lidah (Aloe vera) buaya memiliki kandungan semua
jenis vitamin (Kecuali vitamin D), mineral yang dibutuhkan untuk fungsi enzim,
saponin yang berperan sebagai anti mikroba dan 20 dari 22 type asam amino. Dalam
pemakaiannya untuk perawatan kulit, Aloe Vera bisa menghilangkan jerawat
pada muka, melembabkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka, dan
bisa mengurangi peradangan dan serta perbaikan dan juga peremajaan kulit.
Dengan bermacam manfaat yang terdapat dalam lidah buaya, pemakaiannya kurang
maksimal oleh penduduk yang cuma memanfaatkannya hanya untuk penyubur rambut. Lidah
buaya di kenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan vitaminya (kecuali
vitamin D). Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa di manfaatkan untuk
menyembuhkan penyakit, misalnya saja untuk Obat cacing, Penyembuh
Luka bakar, Obat Bisul, Luka bernanah, Amandel, Sakit mata, Keseleo dan,
Kosmetik, serta Jerawa. Lidah buaya tidak hanya dapat digunakan sebagai bahan
kosmetik atau menyembuhkan penyakit, tetapi juga dapat dijadikan sebagai bahan
makanan, minuman, atau cemilan.
A.
Nata De Aloe
Lidah buaya umumnya diolah menjadi bahan baku farmasi ataupun kosmetika,
namun lidah buaya sebenarnya juga dapat digunakan sebagai bahan makanan
alternatif yaitu dalam pembuatan nata de aloe yang rasanya enak dan kenyal. Apalagi hampir
semua kalangan baik dari anak-anak sampai orang tua menyukai makanan kenyal ini
karena sangat sesuai bagi kita yang tinggal di daerah tropis karena nata de
coco dapat menyegarkan tenggorokan saat musim.
BAB III
METEODELOGI PENELITIAN
A.
Lokasi dan Jadwal kegiatan Percobaan
Penelitian ini dilaksanakan di rumah Jln. Lingkar kampus Lrg. Gajah
Rukoh, Darussalam, B. Aceh pada tanggal 3 januari 2015, dari jam11.40 sampai 12.45
wib
B.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah daun lidah buaya yang berasal
dari perkarangan rumah kawan yang beralamat di Sibreh kab. Aceh Besar.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun lidah buaya
yang diambil secara acak sebayak 2 helai.
C.
Prosedur Kerja
1.
Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Pisau, kompor, panci,
batang pengaduk. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lidah
buaya, jeruk nipis, air kapur, gula pasir, daun pandan, air
2.
Prosedur kerja
a.
Cuci daun lidah buaya terlebih dahulu.
b.
kupas daun lidah buaya dan ambil dagingnya yang bening
c.
Potonglah daging lidah buaya berbentuk kubus atau sesuai selera.
d.
Tambah perasan air jeruk nipis dan aduk sampai merata.
e.
Tambahkan air kapur sebanyak 50 mL selama 15 menit.
f.
Saring daging lidah buaya hasil perendaman tadi, lalu cucilah
daging tersebut dengan air bersih.
g.
Masukkan daging lidah buaya dalam panci, lalu ditambah gula pasir,
daun pandan dan air sebanyak 200 mL.
h.
Masak campuran tersebut selama 15 menit.
i.
Nata de aloe siap dinikmati
dan dapat disajikan dengan air sirup.
D.
Rancangan
Penelitian
Poses Pembuatan Nata De Aloe Vera
Dicuci
terlebih dahulu
Dikupas
dan diambil daging yang bening
Dipotong berbentuk kubus
Ditambah perasan air jeruk nipis
Ditambahkan air kapur sebanyak 50 ml
Direndam selama 15 menit
- Disaring
daging lidah buaya hasil perendaman tadi dan dicuci dengan air bersih
- Daging
Lidah Buaya menjadi tidak berlendir, agak sekit mengeras dan berwarna agak
sedikit kecoklatan
- Daging
Lidah Buaya menjadi tidak berlendir, agak sekit mengeras dan Dimasukkan
dalam panci
- Panci
Dimasukkan daging lidah buaya
Ditambahkan gula pasir dan daun panda
Ditambahkan air sebanyak 200 ml
Dimasak campuran tersebut
·
Nata De Aloe
Nata
De Aloe siap disajikan
Dapat pula
disajikan dengan sirup
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil penelitian
1.
Sebelum Pengamatan
Lidah buaya berbentuk gel tidak berwarna
Air berbentuk gel tidak berwarna
1.
Setelah pengamatan
a. Daging lidah
buaya ditambahkan jeruk nipis dan air kapur berubah warna menjadi agak sedikit
kecoklatan.
b. Daging lidah
buaya yang telah direndam selama 15 menit menjadi sedikit berbuih, tidak
berlendir lagi dan daging lidah buaya agak sedikit mengeras dari sebelumnya.
c. Air kapur dan
jeruk nipis sangat berperan dalam membuang lendir yang banyak, dan juga dapat
membuat daging lidah buaya agak sedikit mengeras dari sebelumnya.
A.
Pembahasan
Ternyata tanaman lidah buaya dapat dijadikan
sebagai bahan alternatif pembuatan nata de aloe. Pasalnya daging lidah buaya
memiliki struktur yang kenyal seperti gel sehingga mudah diolah menjadi nata de
aloe yang berbentuk jelly. Jelly
merupakan makanan yang berbentuk semi padat, yang memiliki bau, rasa, warna dan
tekstur yang normal dengan penambahan gula dan bahan tambahan makanan seperti
pemanis buatan, pewarna tambahan dan pengawet. Lidah buaya yang digunakan sebagai
bahan pembuatan nata de aloe ternyata mengandung kadar gizi yang tinggi dan
ternyata rasanya enak seperti layaknya nata de coco pada umumnya.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dan
melakukan percobaan secara langsung. Berdasarkan pengumpulan data dan hasil
percobaan tersebut diperoleh kesimpulan yang menunjukkan bahwa daging lidah
buaya dapat dijadikan bahan alternatif pembuatan nata de aloe dan rasanya
kenyal. Pembuatan nata de aloe dari daging lidah buaya ini tidak terlalu rumit
dan dibuat mengunakan peralatan yang sederhana sehingga memungkinkan masyarakat
dapat mengolah sendiri, tanpa harus membeli nata de aloe di swalayan yang
relatif harganya cukup mahal. Proses pembuatan nata de aloe yang
bahan- bahannya sangat mudah diperoleh di kehidupan sehari- hari serta tidak
memerlukan biaya yang mahal, praktis dan simpel. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan mata de aloe adalah daging lidah buaya, air kapur sirih, gula pasir,
air, dan daun pandan.
Jika masyarakat cuikup kreatif maka olahan
tersebut dapat dijadikan peluang usaha yang cukup menjajikan. Lidah buaya yang mengandung enzim,
asam amino, mineral vitamin, polisakarida dam tentunya rendah kalori dapat
dijadikan makanan yang baik untuk orang yang sedang melakukan diet karena nata
de coco lidah buaya ini tidak menimbulkan kegemukan bagi tubuh.
Berdasarkan analisa pada nata de aloe vera adalah : (1), Segi warna, nata de aloe vera yang dihasilkan
berwarna putih kecoklatan sehingga cukup menarik,
(2),
Segi rasa, nata de aloe vera yang dihasilkan tanpa rasa (daging lidah buaya
murni). Rasa dari produk masih belum memuaskan dan masih belum bisa menyaingi
rasa minuman lain yang beredar di pasaran. Hal ini disebabkan karena lidah buaya
mempunyai ciri tidak mempunyai kekuatan rasa atau tidak berasa. Penyimpangan
yang mungkin terjadi pada produk akhir adalah pada rasa dan warna.
Ini disebabkan kurangnya kontrol terhadap besar kecilnya api. Api yang terlalu
besar menyebabkan warna produk menjadi coklat tua dan rasanya pahit, (3), Kandungan zat, untuk kandungan zat dari produk nata de aloe
penulis belum melakukan uji kimiawi untuk menganalisa kadar air, kadar abu,
ataupun penentuan tanggal kadaluwarsa yang tepat. Hal ini disebabkan mahalnya
harga jasa analis dan tidak tersedianya dana untuk analisis tersebut. Produk
yang tidak layak dikonsumsi dapat diketahui dengan melihat kondisi produk, yang
sudah mulai menggumpal serta adanya perubahan warna.
Penulis juga menyebutkan bahwa Aloe Vera dapat
berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan glikogen hati
yaitu dengan meningkatkan aktivitas sel β pankreas dalam menstimulasi
biosintesis dan sekresi insulin.
Aloe Vera juga membantu memperbaiki toleransi glukosa dengan menurunkan
glukosa-6-fosfat dan fruktosa-1,6biosfat serta meningkatkan bexonkinase
sehingga menghambat produksi glukosa yang berasal dari hepar dan meningkatkan
ambilan glukosa otot.
Berdasarkan teori diatas benar bahwa nata de
aloe tidak hanya dapat dijadikan sebagai
cemilan, akan tetapi nata
de aloe juga sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama bagi penderita diabetes.
Dengan mengkomsumsi nata de aloe vera
dapat mengurangi kadar glukosa pada penderita penyakit diabetes.
2.
Nata de aloe sangat cocok bagi orang yang sedang melaksanakan
diet karena rendah kalori sehingga tidak menimbulkan kegemukan pada tubuh
3.
Nata de aloe dapat menurunkan kadar glukosa sehingga sangat baik
dikonsumsi bagi penderita penderita diabetes.
4.
Pembuatan nata de aloe dari daging lidah buaya ini
tidak terlalu rumit dan dibuat mengunakan peralatan yang sederhana .
B.
SARAN
1. Semoga kedepan
peneliti yang ingin meneliti tentang pembuatan nata de aloe, diharapkan
peneliti dapat menambah rasa dalam nata de aloe sehingga dapat menjadikan nata
de aloe lebih enak, lebih unggul dari pada nata coco dan minuman lainnya
2. Lidah buaya selain
dapat diolah menjadi Nata De Aloe, juga dapat diolah menjadi sari lidah buaya
serbuk
3. Semoga
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kandungan kimia yang terdapat dalam
tumbuhan lidah buaya
DAFTAR PUSTAKA
Aminah Asngad. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Pemanfaatan
Lidah Buaya (Aloe Vera) Menjadi Produk Makanan Berserat Dengan Penambahan
Berbagai Jenis Gula (Surakarta : 2008) Vol.
9, No. 2, 2008: 144 - 155
Rajasekaran S,
Sivagnaman K, Subramanian S. Antioxidant effect of A. Vera leaf gel
extract in stretozotocin diabetes in rats. Pahamacol; 2005. Rep. 57:6
Sari Laila, Optimalisasi
Media untuk Jumlah Daun dan Multiplikasi Tunas Lidah Buaya (Aloe vera) dengan
Pemberian BAP dan Adenin. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) :
Bogor. B I O D I V E R S I T A S, Volume 6, Nomor 3.
Wahyuni Retno Tri . PMKM . Usaha Minuman
Sehat Sari Lidah Buaya Serbuk Siap Seduh Sebagai Alternatif Pengobatan Alami.
(Surabaya : 2004)
http://www.satwa.net/556/lidah-buaya-ciri-ciri-manfaat-dan-klasifikasi-lidah-buaya.html (Diakses pada Tanggal 13-1-2015 j1m 10.55)
Wahyuni Retno Tri . PMKM . Usaha Minuman Sehat Sari
Lidah Buaya Serbuk Siap Seduh Sebagai Alternatif Pengobatan Alami.
(Surabaya : 2004) hal 1-2
Wahjono,
E dan Koesnandar, 2001. Mengembangkan Lidah Buaya secara Intensif. Jakarta:
Balai Pengkajian Bioteknologi. BPPT dengan Agro Media Pustaka. hal
: 5
Aminah
Asngad. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Pemanfaatan Lidah
Buaya (Aloe Vera)
Menjadi
Produk Makanan Berserat Dengan Penambahan Berbagai Jenis Gula (Surakarta
: 2008) Vol. 9, No. 2, 2008: 144 - 155
Sari Laila, Optimalisasi Media untuk Jumlah Daun dan Multiplikasi Tunas Lidah Buaya (Aloe vera) dengan Pemberian BAP dan Adenin. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) : Bogor. B I O D I V E R S I T A S, Volume 6, Nomor 3. Hal . 178